Pada
akhir abad ke-18 atau pada awal abad ke-19, terjadi suatu perubahan yang sangat
berpebgaruh bagi kehidupan, yaitu REVOLUSI INDUSTRI.
Revolusi Industri bisa disebut juga perubahan teknologi, sosial ekonomi, dan budaya yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan “pekerja”, menjadi didominasi oleh industri dan mesin.
Revolusi Industri bisa disebut juga perubahan teknologi, sosial ekonomi, dan budaya yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan “pekerja”, menjadi didominasi oleh industri dan mesin.
Revolusi
ini awalnya terjadi di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan
batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam
produksi tekstil). Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua
dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di
industri lainnya.
Sejarah
awal mulanya revolusi industri tidak jelas, tetapi T.S. Ashton menulisnya kira
- kira terjadi pada tahun 1760 – 1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi
Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi
mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di
akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit
tenaga listrik.
Dampaknya
Bagi Lingkungan dan Makhluk Hidup
I. Terhadap Lingkungan
Setelah
terjadi, revolusi industri, semakin
banyaknya lingkungan dan pemukiman kumuh di sekitar industri. Limbah – limbah industri pada waktu itu belum
di-filter atau disaring, sehingga secara langsung, limbah tersebut mencemari
air, udara dan lingkungan. Pemukiman kumuh ini menggunakan toilet bersama serta
keadaan lingkungan yang kurang bersih. Berbagai macam penyakit juga kerap terjadi
seperti wabah kolera, cacar air.
II. Terhadap Makhluk Hidup (Kupu
– Kupu Biston Betularia)
Sekitar
tahun 1850 yaitu masa sebelum berkembangnya revolusi industri di Inggris, kupu
Biston berwarna cerah lebih banyak daripada yang berwarna gelap. Tetapi setelah
berlangsungnya revolusi industri, ternyata kupu yang berwarna gelap lebih
banyak daripada yang berwarna cerah. Hal ini dimungkinkan karena sebelum
revolusi industri pohon di habitatnya masih bersih, sehingga kupu berwarna
cerah lebih adaptif, akibatnya sulit untuk dilihat predator. Ketika berlangsung
revolusi industri dan sesudahnya, pohon dan daun habitat kupu tersebut tertutup
oleh jelaga. Ini berakibat kupu berwarna gelap lebih adaptif sehingga sulit dilihat
predator.
Perhatikan Tabel dan Gambar
Berikut !!!